Booming Metaverse, Bagaimana Peluang Keterlibatan Indonesia?

Booming Metaverse, Bagaimana Peluang Keterlibatan Indonesia?

BELAKANGAN ini nama Metaverse sedang banyak dibicarakan. Nama tersebut booming setelah Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaan induk Facebook menjadi Meta dan menciptakan Metaverse. Dengan nama baru ini, Facebook ingin menciptakan dunia virtual yang menggabungkan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality melalui kehadiran Metaverse.

Lalu, bagaimana peluang Indonesia terlibat dalam pengembangan dunia digital yang diklaim akan membawa pengalaman yang sepenuhnya baru itu?  Indonesia dikatakan berpeluang besar dalam pengembangan Metaverse dunia karena memiliki keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal.

Salah satu peluang untuk menampilkan peran tersebut yaitu dalam ajang Presidensi G20 Indonesia 2022. Oleh kartena itu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong kolaborasi multipihak dalam merintis dan mewujudkan Metaverse versi Indonesia agar memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.

“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital. Hal ini pun akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ungkap Menkominfo Johnny G. Plate di Jakarta Pusat, Jumat (14/01).

Dia melanjutkan, tentunya perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo berbicara tentang dunia Metaverse dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 pada Desember 2021 lalu. Menurutnya, di masa depan dakwah maupun pengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse. Presiden meminta seluruh warga NU bisa mengantisipasi kemajuan teknologi ini.

“Metaverse akan mengubah, saya tidak tahu apakah pandemi ini menjadi dipercepat lima atau sepuluh tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu, kita semua harus siap dan kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia,” papar Presiden Jokowi saat itu.

Seperti sudah disinggung di atas Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas, di mana semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel.

Metaverse digadang-gadang memiliki potensi yang besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan berkarya dari dunia digital. Tentu saja tidak hanya ditujukan untuk ‘gaming’ atau pertukaran NFT atau Non-fungible Tokens semata.

BACA JUGA:

·  Alamak, Masa Tunggu Berangkat Haji di Malaysia Sampai 121 Tahun

·  Anis Prince Dache, Mantan Diplomat Arab Saudi Ultimatum Habib Kribo

Seperti sudah kami ulas sebelumnya, NFT adalah aset digital yang menggambarkan objek aslinya, tak bisa dijadikan sebagai alat tukar, tetapi bisa diperjual-belikan seperti halnya aset fisik.

Diperkirakan pembangunan metaverse ini membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024. WIR Group sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia akan memperkenalkan prototipenya pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: